Derita Mahasiswa yang Tinggal di ***

Penang - *** Tempat tinggal para mahasiswa USM memiliki fasilitas super istimewa, hotel Shangri-La yang bintang lima aja kalah. Hostel tidak berlantai bin bersemen ini, akan memulai operasi penyewaan bilik alias kamar dalam bahasa indonesia kepada mahasiswa luar. Karena itu, mahasiswa dalam termasuk International Student (yang udah bayar mahal) ditendang keluar *eh salah*, diminta mencari tempat tinggal lain. Salah seorang korban, termasuk penulis, cuma mau tinggal 3 hari setelah pembersihan hostel pun ikut diusir. Dengan berjuta alasan dari pihak adminstrasi. Pihak administrasi meminta penulis menghubungi salah seorang pegawai yang bertugas namun pegawai tersebut hanya dapat dihubungi pada hari rabu, sedangkan hari rabu penulis yaitu hari ini sudah dilewati dengan tidur yang nyenyak alias ngebo setelah ujiannya berakhir dengan GeJe (jadi intinya, lupa telfon deh...)
Inilah kisah pahitnya:
Penulis (P): Excuse me, i would like to ask if i wanna stay for 3 more days after 27th in this hostel is it possible, do i need to pay?
Administrasi (A): Why u didn't book the room earlier?
P: but it only 3 days..
A: but the due date is 27, after that u need to move out
P: I can't stay here
A: Try to contact this number, but she is not available now so you can call her on wednesday.
P: Really cannot ah? Only 3 days?
A: but then we dunno whether there still room available or not
P: *ealah mas, mas.. Aku yo ngerti seng tinggal nang kene pas liburan lo gak sampe seperempat orang usm, seng disewano yo mek ***, ngunu kok yo cik kesede ngecek tooo* Owh Ok, nevermind thank you *fake smile*

Penulis tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain geleng-geleng kepala melihat betapa profesionalnya pelayanan di hostel yang ditinggalinya. Mengingat kembali setiap semester harus membayar udang sekolah 3 kali lebih mahal dari murid lokal, membuat sang penulis ingin sekali membakar kompleks *** (lumayan ada tasik harapan 2, lebih gede dari yang di dalem kampus kan??). Namun, akal sehat bin ajaib masih ada di dalam pikiran penulis, jadilah penulis yang mau mengalah dan baik hati ini memutuskan untuk tidak memperpanjang konflik tapi pindah ke apartemen temannya.

Sekian berita, terimakasih.